loading...
TOKYO - Tren kata senjakala mulai menggerogoti dunia sepak bola. Masalah usia menjadi salah satu penyebab pemain memutuskan untuk gantung sepatu alias pensiun. Kabar terbaru datang Fernando Torres.
Siapa yang tidak kenal dengan Torres. Dia tercatat sebagai salah satu penyerang berbahaya di mulut gawang lawan. Ketenarannya mulai dirasakan saat ia masih mengenakan jersey Atletico Madrid.
Meskipun nama Torres tidak setenar bintang sepak bola seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, namun dia tetap dianggap sebagai predator berbahaya. Popularitasnya mulai mendapat sorotan kala ia menjalani kariernya bersama Atletico Madrid.
Setelah enam tahun meniti karier di tim akademi, Torres akhirnya berhasil menembus tim senior Atletico Madrid pada 2001. Selama mengenakan jersey Los Rojiblancos, dia setidaknya telah mencetak 126 gol, yang menjadikannya top skor kelima klub sepanjang masa.
Torres berada di urutan kelima di bawah torehan Luis Aragones (173 gol), Adriaan Escudero (169 gol), Paco Campos (144 gol), dan Jose Eulogio Garate (135 gol). Kepiawaiannya dalam menjebol gawang lawan membuat sejumlah klub papan atas tertarik mengamankan jasanya.
Liverpool menjadi tim pertama yang berhasil merayu Torres untuk merumput di Liga Inggris pada 2007-2011. Selama empat musim bergabung dengan Si Merah, dia dikenal sebagai penyerang yang menakutkan.
Di bawah asuhan Rafael Benitez, penyerang kelahiran 20 Maret 1984 itu berhasil mencetak 81 gol dari 142 pertandingan di semua kompetisi bersama Liverpool. Meski memiliki kontribusi yang besar bersama The Reds, namun ia gagal memberikan sebiji trofi.
Setelah empat musim di Anfield, Liverpool akhirnya mencapai kesepakatan mengenai penjualan Torres ke Chelsea pada 2011 sebesar 50 juta poundsterling. Bersama Chelsea, pemain yang dikenal dengan julukan El Nino itu berhasil mengantarkan The Blues meraih sejumlah gelar, yakni trofi Liga Champions (2011/2012), Liga Europa (2012/2013), dan Piala FA (2011/2012).
Petualangan Torres di Inggris akhirnya berakhir pada 2014 setelah Chelsea meminjamkannya ke AC Milan. Di Italia, karier penyerang berambut pirang itu mulai meredup dan I Rossoneri akhrinya memulangkan pemain ke klub lamanya Atletico Madrid pada musim 2015 dengan status pinjaman.
Setahun kemudian, klub akhirnya mempermanenkan status Torres. Keputusan itu dianggap tepat lantaran Atletico Madrid sukses menggondol trofi Liga Europa 2017/2018. Di akhir kariernya, Torres memutuskan untuk bergabung dengan salah satu klub Jepang, Sagan Tosu.
Setelah setahun berada di Negeri Sakura, Torres akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu dan Minggu (23/6/2019) pagi waktu Jepang, akan menjadi momen yang sangat menyedihkan buat pemain berusia 35 tahun tersebut. (Baca juga: Fernando Torres Pensiun Setelah 18 Tahun Berkarier di Sepak Bola)
"Halo, saya membuat video ini karena saya ingin mengumumkan suatu hal yang penting. Setelah 18 tahun yang mengasyikkan, tiba saatnya untuk mengakhiri karier sepak bola saya. Pada Minggu, tanggal 23 jam 10:00 pagi (waktu Jepang), saya akan mengadakan konferensi pers di Tokyo untuk menjelaskan semua detailnya. Sampai jumpa di sana," tulis Torres pada akun Twitter pribadinya.
Rapor Fernando Torres Selama 18 Tahun Berkarier di Sepak Bola
1. Pencetak gol terbanyak kelima Atletico Madrid sepanjang masa dengan 126 gol
2. Pencetak gol terbanyak di Piala Eropa 2012.
3. Pencetak gol terbanyak ketiga di tim nasional Spanyol, dengan 38 gol dalam 110 penampilannya. Dia berada di belakang David Silva (59) dan Raul Gonzalez (44)
4. Total Gol Fernando Torres: Atletico Madrid (129), Liverpool (81), Chelsea (45) dan Spanyol (38).
(sha)
https://sports.sindonews.com/read/1413567/11/senjakala-si-predator-berbahaya-1561103323