loading...
Perjuangan musim ini terbilang lebih berat. Maklum, Madrid tidak lagi diperkuat dua aktor di balik kesuksesan merajai Liga Champions tiga musim terakhir. Pertama adalah Zinedine Zidane dan kedua Cristiano Ronaldo (CR7).
Zidane merupakan pelatih pertama yang mampu mempersembahkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018). Sedangkan CR7 yang hijrah ke Juventus, musim panas lalu, merupakan mesin gol Los Blancos di Benua Biru. Dia adalah predator utama Madrid dalam sembilan musim terakhir. Khusus di Liga Champions, bintang asal Portugal tersebut bertengger di puncak daftar pemain tersubur sepanjang sejarah lewat torehan 120 gol dari 153 penampilannya.
Kepergian Zidane dan CR7 jelas menjadi kehilangan besar bagi Madrid, tapi perjalanan harus terus berlanjut. Harapan pecinta Los Blancos kini berada di pundak pelatih anyar, Julen Lopetegui. Kejeliannya meracik komposisi tim terbaik menjadi modal utama melanjutkan dominasi di Liga Champions.
Patut diingat, skuad Madrid saat ini notabene tidak mengalami banyak perubahan lantaran masih dihuni para pemain yang turut berandil atas kesuksesan klub meraih tiga gelar Liga Champions di tiga musim terakhir di antaranya Karim Benzema, Gareth Bale, Kaylor Navas, Sergio Ramos, Luka Modric, Toni Kroos, Isco, dan Marcelo.
Guna membangun skuad solid, Lopetegui juga memboyong para pemain berkualitas pada bursa transfer musim panas lalu, yakni Thibaut Courtois, Vinicius Junior, Mariano, dan Alvaro Odriozola. Strategi racikan Lopetegui terlihat menjanjikan. Pada Primera Liga, Madrid belum terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir, termasuk saat ditahan 1-1 Athletic Bilbao, Minggu (16/9).
Kinerja apik di Primera Liga tentu menjadi modal bagus Madrid memulai perjalanan di Liga Champions. Bagi Lopetegui, Liga Champions bukanlah sesuatu yang baru karena pernah merasakannya kala menangani FC Porto.
Dia bahkan pernah meloloskan klub elite Portugal itu ke babak perempat final pada musim 2014/2015. Pengalaman di masa lalu diharapkan memudahkan tugas Lopetegui terutama jelang laga pembuka Grup G karena Los Blancos akan menjamu wakil Seri A, AS Roma di Santiago Bernabeu, Kamis (20/9). Kemenangan atas Roma sangat penting untuk membangun kepercayaan diri tim. Selain itu, Madrid juga tergabung bersama CSKA Moskow (Rusia) dan Viktoria Plzen (Republik Ceko).
Dengan status sebagai juara bertahan dan skuad mumpuni, Madrid jelas dijagokan untuk menjuarai Grup G. Antusiasme tinggi dirasakan Lopetegui. Menurut dia, Madrid berada dalam kondisi baik meski gagal meraih kemenangan kala berhadapan dengan Bilbao.
Dia mengatakan timnya hanya perlu meningkatkan beberapa hal salah satunya dalam penyelesaian akhir. “Kami tidak terlalu bagus ketika mendapatkan momen-momen penting,” katanya. Dia mengatakan, melawan Bilbao adalah pertandingan sulit.
“Tetapi, kami bermain lebih baik di babak kedua. Kami tampil menyerang dan menghasilkan banyak peluang. Kami lebih superior dan bisa saja mencetak lebih dari satu gol,” ujarnya. Dukungan terhadap Lopetegui datang dari Bale. Menurut pemain asal Wales itu, sang pelatih telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Dia juga senang lantaran komunikasi berjalan lancar karena Lopetegui bisa berbahasa Inggris. Namun, Bale enggan membanding-bandingkan Lopetegui dengan Zidane karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mengenai kepergian CR7, mantan pemain Tottenham Hotspur itu mengungkapkan Los Blancos tetap kuat.
(don)
No comments:
Post a Comment