loading...
Mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, tidak banyak memberikan wejangan di kamar ganti sebelum memimpin pensiunan Manchester United melawan tim World XI di pertandingan testimonial untuk gelandang tengah Manchester United, Michael Carrik, Juni tahun lalu.
Saat itu Sir Alex hanya mengatakan begitu bangga kepada semua pemain Manchester United yang pernah diasuhnya. Pemain-pemain seperti Rio Ferdinand, Park Ji Sung, Edwin Van Der Sar hingga Gary Neville tidak hanya berhasil menjelma menjadi pemain bola yang sukses, juga orang-orang sukses.
“Gary, sekarang semua tanah di Manchester punya dia,” kata Sir Alex tertawa. Sir Alex memang tengah berkelakar. Wingback yang memiliki nama julukan Red Nev itu memang tidak memiliki setiap inci tanah yang ada di Manchester.
Namun, dia tidak bohong juga kalau sekarang Gary Neville menguasai banyak tanah dan membangun banyak properti di wilayah Barat Laut Inggris tersebut. Hotel Football, Cafe Football, Restaurant & Manchester Stock Exchange Hotel adalah nama-nama tempat yang dia miliki.
Tidak berhenti di situ, pada tahun ini dia malah sedang sibuk-sibuknya mendirikan sebuah universitas yang dia namakan University Academy 92. Angka 92 dia ambil sebagai representasi Class of 92, tahun ketika dia dan beberapa rekannya, seperti Ryan Giggs, Nicky Butt, Phil Neville, Paul Scholes, dan David Beckham masuk skuad junior Manchester United.
Dengan kesibukannya yang luar biasa padat tersebut, Gary justru tetap sibuk di dunia sepak bola. Dia masih jadi pengamat sepak bola tetap dari stasiun televisi SKY . Dia dan Jamie Carragher bahkan disebut-sebut sebagai pengamat sepak bola terbaik yang pernah dimiliki oleh SKY.
Dia juga pernah menjadi pelatih klub Liga Spanyol, Valencia FC, dan sempat menjadi asisten mantan pelatih tim nasional Inggris, Roy Hogdson. Lalu apa yang membuat Gary begitu sibuknya sampai-sampai tidak bisa menikmati masa-masa pensiun dengan santai seperti pesepak bola lainnya? Jawabannya kenangan pahit.
Masih terngiang dalam ingatan Gary saat melihat salah satu rekannya di Class of 92, Ben Thornley, yang terpaksa dilepas oleh Manchester United akibat cedera. Padahal, Ben Thornley adalah sosok yang paling dominan di antara rekan-rekannya di Class of 92.
Winger asal Bury itu lebih lihai dari David Beckham. Kedua kakinya aktif dan jago dalam mencetak gol. Namun, dia hanya bisa bermain sebanyak 9 kali di level profesional bersama Manchester United. Cedera membuatnya tidak bisa bermain bersama keenam rekan-rekannya di Class of 92.
Kenangan itulah yang membekas di kepala Gary. Dia tidak bisa membayangkan jika hal tersebut terjadi pada dirinya. Tidak hanya itu, dia bahkan melihat dengan mata kepalanya sendiri banyak pensiunan sepak bola yang hidup susah begitu tidak lagi bermain bola.
Dari situlah keinginan untuk meningkatkan kemampuan diri bermula. Terlebih lagi Gary sadar bahwa dirinya tidak setampan David Beckham yang sekarang dengan mudah mengeksploitasi personalitasnya menjadi kerajaan bisnis.
Dia juga tahu kalau dia tidak selihai Cristiano Ronaldo yang bisa mengumpulkan uang dalam jumlah besar karena kemampuannya. Dari 400 kali membela Manchester United, dia cuma 5 kali mencetak gol.
No comments:
Post a Comment