loading...
Dikutip Dailystar, Kamis (2/8/2018) Morinho sedang berupaya mendekati pemain tengah El Barca, Ivan Rakitic. Untuk memuluskan langkahnya, pelatih asal Portugal diklaim telah mengajukan Paul Pogba sebagai 'pelicin' agar Barcelona mau mepelas Rakitic.
Mourinho terkesan dengan performa Rakitic selama semusim ini. Penampilan Rakitic di musim 2017/2018 memang cukup konsisten. Perannya di lini tengah sangat krusial dan tak tergantikan. Di level klub, Dia berhasil mengantarkan Barcelona meraih double winner (Liga Spanyol dan Copa del Rey 2017/2018).
Sementara di level Internasional, Rakitic mampu mengantarkan negaranya, Kroasia, melaju ke babak final Piala Dunia 2018 untuk kali pertama dalam sejarah.
Atas penampilan konsten Rakitic tersebut, Mourinho dikabarkan lebih senang untuk membiarkan Pogba meninggalkan Old Trafford musim panas ini. Mourinho dinyatakan tak ingin mempertahankan Pogba meski tampil memukau di Piala Dunia 2018 bersama Prancis.
Dan awal bulan ini dia mengomentari penampilan gelandang itu di Piala Dunia dan mengatakan bahwa Pogba harus bisa menerapkan penampilan hebatnya di United, Dia menekankan bahwa kompetisi Piala Dunia tentu sangat berbeda dengan kompetisi semusim penuh.
"Saya tidak berpikir ini tentang kami harus mendapatkan yang terbaik darinya. Namun ini tentang apakah dia akan memberikan yang terbaik yang harus dia berikan," kata Mourinho.
"Saya pikir Piala Dunia adalah habitat yang sempurna bagi pemain. Seperti Pogba yang memberikan penampilan terbaiknya. Mengapa? Karena kompetisi itu hanya berjalan selama sebulan, di mana dia hanya bisa memikirkan sepak bola," tukas mantan pelatih Real Madrid itu.
"Dia hanya bersama timnya di kamp pelatihan, benar-benar terisolasi dari dunia luar. Dengan demikian mereka fokus hanya pada sepakbola. Sehingga mereka sangat termotivasi," beber pelatih 55 tahun itu.
"Namun dalam pertandingan Selama satu musim seperti liga, Anda bisa memenagkan pertandingan besar kemudian bisa kalah menghadapi tim kecil. Anda bisa kehilangan fokus. Konsentrasi Anda bisa terpecah. Lalu kadangkala ada gangguan dari luar kemudian datang pertandingan besar lagi. itu yang menyebakan konsentrasi beberapa pemain pecah," tegas Mourinho.
"Di Piala Dunia, arah emosi, tanggung jawab, keputusan besar selalu tumbuh. Anda berada di fase grup, Anda melangkah ke babak 16 besar, ke perempat final, ke semi final, ke final. Ini memberi dia motivasi. Ini memberi konsentrasi seorang pemain. Jadi saya pikir itu adalah lingkungan yang sempurna untuknya," pungkasnya.
(bbk)
No comments:
Post a Comment